Lanjutan Ilmu
Komunikasi Islam
By: Beli Handani
BAB VI
[Bentul-Bentuk Komunikasi Islam]
A. Pendahuluan
B. Bentuk-bentuk
Komunikasi Islam
1.
Komunikasi Ilahilah.
Komunikasi antara manusia dan penciptanya sudah terjadi
sejak Allah meniupkan ruh-Nya kepada manusia. Sejak itulah
kehidupan bermula, sejak itu juga komunikasi sudah terjalin. Pada saat
komunikasi awal itu, Allah mengenalkan diri-Nya kepada manusia dan meminta
mereka untuk bersaksi behwa Dia (Allah) adalah tuhan mereka. Menurut Al-Qur’an,
semua manusia dalam kandungan bersaksi dan mengakui bahwa Allah adalah tuhan
mereka.
2.
Pola Komunikasi Manusia dan Penciptanya.
a)
Pola komunikasi
dengan manusia pilihan.
1)
Komunikasi
langsung, terjadi pada nabi Musa.a.s. adapun nabi yang lain
berkomu-nikasi dengan Allah lewat wahyu baik melalui hati mereka maupun melalui
malaikat-malaikat. Pola komunikasi Allah kepada nabi ada tiga, pertama,
menurunkan wahyu kedalam hati mereka tanpa perantara malaikat. Kedua, berbicara
langsung tapi dibelakang tabir. Ketiga, dengan mengutus malaikat menyampaikan
wahyu. Nabi Muhammad AAW pernah berkomunikasi langsung dengan Allah di Didratul
Muntaha saat dipanggil untuk menerima perintah shalat. Dan betuk dari
komunikasi ini tidak terjadi lagi pada manusia biasa, meskipun pintu komunikasi
dengan Allah tetap dibuka dengan cara dan media yang lain.
2)
Komunikasi
dengan Wahyu, komunikasi melalui wahyu merupakan
jenis komunikasi yang paling lazim terjadi pada semua nabi. Diantra bentuk
komunikasi jenis ini terjadi pada Nabi Ibrahim ketika dia meminta kepada Allah
agar membuktukan kekusaan-Nya dalam menghidupkan kembali makkhluk yang telah
meninggal dunia. Dan Allah berkata kepada Ibrahim tentang sebab perminytaanya,
apakah dia termasuk orang yang tidak percaya bahwa Allah mampu melakukan orang
yang tidak percaya bahwa Allah mampu melakukannya hal itu. Ternyata Ibrahim
bukan tidak beriman, tetapi dia ingin lebih memantapkan hatinya dan membuatnya
tenang. Pola komunikasi dengan perantara wahyu berhenti dengan utusannya Nabi
Muhammad sebagai Nabi terakhir yang diutus ke muka bumi. Selanjutnya komunikasi
antara manusia dengan penciptanya dibangun lewar shalat , zikir, membaca
Al-Qur’an, berdoa. Istighfar, dan tobat kepada Allah Swt.
3.
Pola Komunikasi dengan Manusia Biasa
Media yang
terpenting yang Allah buat manusia untuk berkomunikasi dengen-Nya adalah
shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, istigfar dan tobat kepada Allah SWT.
1) Shalat
Secara lahiriah,
shalat berkaitan dengan pekerjaan badan seperti berdiri, duduk, ruku’, sujud,
serta semua perkataan dan perbuatan. Dan selain gerakan shalat, aktivitas
shalat berkaitan dengan hatii, yaitu dengan mengangungkan Allah,
membesarkan-Nya, takut, cinta, taat, memuji, dan bersyukur kepada-Nya, bersikap
mrendahkan dan patuh kepada Allah..
Shalat adalah
ajaran Islam yang mengajarkan kepada penganutnya untuk berkomunikasi secara
intensif dengan Allah. Allah memerintahkan kepada Makhluk-Nya untuk
berkomunikasi dengan-Nya lewat media shalat minimal lima waktu itu adalah subuh,
dzhuhur, ashar, maghrib, dan isya’.
Shalat yang
disebutkan diatas adalah shalat lima waktu, adapun shalat sunnah, seperti
syuruq, dhuha, rawatib, shalat sunnag wudhu’, shalat malam, shalat tasbih,
shalat hajat, shalat gaib, shalat gerhana matahari dan bulan. Agar komunikasi
berlangsung dengan baik, orang yang sedang melaksanakan shalat diperinthkan
untuk khusyuk. Khusyuk dalam shalay, yait menghadirkan kebesaran Allah yang
sedaang kita ajak berkomunikasi, dan merasa takut ditolak, sehingga dia
focuskan untuk bermunajat dan tidak menyibukkan diri dengan yang lain.
2) Zikir
Zikir secara
bahasa artinya adalah mengingat sesuatu dengan cara diucapkan dengan lisan atau
dihadirkan didalam hatii. Secara istilah zikir artinya segala sesuatu yang
diucapkan oleh lisan dan yang dipersepsi oleh hati dalam rangka mendekatkan
diri kepada Allah, baik mempelajarai ilmu dan mengajarkannya, mengajak kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Zikir merupakan
salah satu bentuk komunikasi manusia kepada Allah, dengan cara menghadirkan-Nya
dalan hati, menyebut-Nya dengan lisan, mempelajari ajaran-Nya, mengajak orang
lain melakukan apa yang diperintahkan-Nya, dan mencegah dari hal-hal yang
dilarang-Nya. Komunikasi dengan Allah adalah salah satu cara seseorang hamba
untuk melakukan sesuatu diingat oleh-Nya. Dan zikir ialah cara cerdas manusia
untuk selalu berkomuikasi dengan Pencipta-Nya tanpa harus menunggu waktu
khusus.
3) Istigfar
dan tobat
Rasulullah SaW menyebutkan bahwa orangyang melakukan dosa
akan mendapatkan didalam dirinya dua hal; pertama, adanya ganjalan, goncangan,
atau keraguan didalam hati saat melakukan pekerjaan, dan kedua dia akn
sembunyi-sembunyi dan tidak suka diketahui orang lain. Ada llima
ppoin yang perlu dievaluasikan untuk membangun kesadaran diri. Limana poin itu
adalah; pertama, evaluasi tentang hubungan dengan Allah yang menciptakannya,
kedua, evaluasi tentang hakikat diri; ketiga evaluasi tentang tugas sebagai
seorang hamba; keempat, evaluasi tentang sikapnya terhadap nikmat seorang
hamba; kelima, evaluasi tentang dosa yang dilakukan. Kelima poin ini
diisyaratkan oleh Rasulullah dalam Sayyidul Istighfar.
Untuk bertobat
secara benar, para ulama menetapkan beberapa langkah perikut: pertama,
meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan; kedua, menyesali perbuatannya; ketiga,
bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya; keempat, jika terkait
dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang
memilikinya.
Istighfar dan
tobat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya untuk melepas segala
beban yang ada didalam dirinya dengan cara mengakui kesalahan dan berjanji
untuk menggantikan kesalahan tersebut dengan perbuatan yang lebih baik.
4) Tolawah
Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan kitab yang diturunkan oleh Allah sebagai salah Satu sarana untuk
berkomunikasi dengan hamba-Nya. Didalamnya terkandung banyak sekali bentuk
komunikasi. Diantara bentuknya ialah.
I.
Komunikasi
antara Allah dengan Malaikat.
II.
Komunikasi Allha
dengan para Nabi dan Rasul.
III.
Komunikasi Allah
dengan Iblis.
IV.
Komunikasi Allah
dengan manusia lewat perantaraan Rasul.
V.
Komunikasi Allah
dengan Manusia.
VI.
Komunikasi
Manusia denga Makhluk LAinnya.
VII.
Komunikasi
sesama manusia.
C. Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi
intrapersonal atau intrapeibadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.
Dalam komunikasi bentuk ini, orang yang berperan sebagai komunikator sekaligus
berperan sebagai komunikator. Dia bernbicara kepada dirinya sendiri, dia
berdialog dengan irinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh
dirinya sendiri.
Menurut Ronald
L. Applbaum didalam bukunya “Fundamental concept in Human Communicstion”, dan
mendefenidsikan komunikasi intrapribadi sebagai komunkasi berbicara didalam
kepada diri kita; meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan
kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional)
kepada lingkungan kita. Berdasarkan defenisi ini, komuikasi personal adalah
proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorag saat menerima informasi,
mengelolanya, menyimpannya, dan menghasilakannya kembali.
Dalam kajian
Ibnu Al-Qayyim, komunikasi intrapersonal dimulai dengan langkah khawathir dan
afkar. Khawathir dan afkar adalah langkah mengumpulkan informasi yang didengar,
dilihat, dan difikirkan. Informasi ini diberi makna. Upaya pemberian makna
terdapat informasi yang masuk disenut tashawwur atau persepsi. Dari tashawwur
akan memunculkan iradah (keinginan) untuk bertindak dan berbuat (fi’l).
Perbuatan yang dilakukan secara berulang akan melahirkan karakter (’adat). Baik
tidaknya suatu karakter tergantungdari input informs yang masuk.
D. Komunikasi
Antarmanusia
Komunikasi yang
dilakukan oleh manusia tidak hanya dengan penciptanya tetapi antar sesama
makhlik ciptaan Allah juga sangat diperlukan. Dan didalam komunikasi umum,
komunikasi antar sesama maanusia menjadi perhatian penting dan utama didalam
ilmu komunikasi secara umum. Komunikasi dengan sesama manusia minimal memiliki
tiga bentuk:pertama, komunikasi anatarpersina atau antarpribadi; kedua
komunikasi kelompok, dan ketiga, komunikasi massa. Didalam istilah Islam,
istilah komunikasi anra ssama manusia disebut dengan hanlun minannas, ta’aruf,
dan muamalah.
1. Komunikasi
Antarpersonal (komunikasi Antarpribadi)
Komunikasi
antarpribadi didefenisikan dengan tiga pendekatan; berdasarkan komponen
(componential), berdasarkan hubungan diadik (relational dyadic), dan
berdasarkan pengembangan. Komunikasi berdasarkan komponen artinya penyampaian
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok
kecil orang, denganberbagai dampaknya dan dengan peluang umtuk memberikan umpan
balik segera.
Berdasarkan
hubungan, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai komunikasi yang berlangsung
diantara dua orang yang mempunyai hubingan yang mantap dan jelas, seperti
hubungan antara orang tua dan anak, penjual dengan pembelinya, dan sebagainya.
Berdasarkan
pengembangan, komunikasi antarpribadi adalah akhir dari perkembangan komunikasi
yang bersifat tak pribadi (impersonal) pada satu ekstrem menjadi komunikasi
pribadi atau intim pada ekstrem yang lain.
Komunikasi
antarpribadi memiliki delapan karakteristik;
1)
Melibatkan
paling sedikit dua orang,
2)
Memiliki umpan
balik atau feedback,
3)
Tidak harus
melalui tatap muka,
4)
Tidak harus
bertujuan,
5)
Menghasilkan
beberapa pengaruh atau effect,
6)
Tidak harus
dengan kata-kata,
7)
Dipengaruhi oleh
konteks,
8)
Dipengaruhi oleh
kegaduhan atau noise.
Komunikasi
antarpribadi juga sangat penting karena masing-masing pihak bisa langsung
melakukan koreksi dan menemukan yang terbaik setelah terjalin komunikasi yang
intensif. Didalam komunikasi dakwah, komunikasi antarpribadi dikenal dengan
istilah dakwah fardiyah, meskipun dakwah fardiyah memiliki maksud didalam
melakukan komunikasi yaitu ingin mengajka orang ke jalan kebaikan.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan manusia sebagai makhluk soosial.berkelompok adalah salah satu kebutuhan
dasar manusia. Sebuah perkumpulan baru disebut kelompok jika memanuhi syarat;
pertama, anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok; kedua, nasib
anggota-anggota kelompok salinh bergantung sehingga hasil tiap orang terkait
dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.
Hidup
berkelompom didalam Islam disebut dengan hidup berjama’ah. Didalam Islam
kehidupan berjama’ah sangat dianjurkan bahkan terwujud dalam praktik beragama.
Kaum muslim sangat dianjurkan untuk shalat lima waktu secara berjama’ah
dimasjid. Rasulullah menamakan shalat berjama’ah dimasjid dengan istilah sunan
al huda.
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa menurut Bittner yang dikutip oleh
Jalaluddin Rakhmat dalam Psikologi Komunikasi adalah “komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinu serta paling luas dimuliki orang dalam masyarakat industri”. Ada
emapt tanda pokok komunikasi massa:
1)
Bersifat tidak
langsung, artinya harus melewati media tekhnis,
2)
Bersifat satu
arah, artinya ada interaksi anta peserta-pesarta komunikasi,
3)
Bersifat
terbuka, artinya ditunjukan pada public yang tidak terbatas dan anonym,
4)
Mempunyai public
yang secara geografis tersebar.
Berdasarkan
defenisi dan pokok-pokok komunikasi massa diatas, maka dapat kita ketahui bahwa
komunikasi massa memiliki peran besar dalam menyampaikan pesan kepada
masyarakat didalam skala luas, baik untuk sekedar menyampaikan informasi, atau
untuk mendidik, menghibur, membimbing atau untuk memengaruhi pemikiran mereka.
Komunikasi massa adalah
komuniksi yang menggunakan media yang bisa menjangkau massa dalam skala luas.
Media yang bisa digunakan untuk komunikasi bentuk ini adalah surat kabar,
majalah, film, radio,televise, dan internet.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar