Lanjutan Ilmu
Komunikasi Islam
By: Beli Handani
BAB VII
[Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Komunikasi Islam]
A. Pendahuluan
B. Prinsip-Prinsip
Dasar Ilmu Komunikasi Islam
1.
Prinsip Ikhlas
Prinsip Ikhlas
dalam Q.S Al-anam ayat 162-163 adalah prinsip paling mendasar dalam komunikasi
Islam. Kehilangan prinsip ini dari komunikator maupun komunikator akanmembuat
tujuan utama komunikasi yang ibadah menjadi hilang dan kekuatan pesan yang
disampaikan memudar. Hilangan prinsip inidari salah sati pihak akan membuat
proses komunikasi terhambat apalagi bertemu antara ketidak ikhlasan komunikator
dengan komunikasi. Dalam Islam ditetapkan bahwa segala perbuatan harus
diniatkan untuk lillahi ta’ala.
Menakar
ikhlas; iklhas tempatnya hati. Karena tempatnya dihati kita
tidak dapat mengukur tingkat keikhlasan yang tempatnya ada dihati. Namun
keikhlasan itu ada jejaknya, apa yang ada dihati akan terungkap lewat anggota
tubuh. Ketika telinga mendengar duka, hati ikut sedih, dan ketika hati bersedih
maka mata pun beraksi dengan mengeluarkan air mata. Iklahs dalam kopmuniikasi
merupakan pilar utama mendapatkan komunikasi yang berkualitas: mendapatkan
pahala, selektif dan produktif.
2.
Prinsip Pahala dan Dosa
Lisan memiliki peran kunci dalam komunikasi, apakah
membawa kita kedalam kehancuran ataupun kesuksesan, agar lisan tidak menjadi
alat pengumpul dosa tetapi selalu memproduksi pahala, maka Islam membimbing
manusia terutana umatnya melakukan langkah-langkah:
a) Islam
melarang berkata kotor dan kasar; kata kotor yang diucapkan adalah cerminan
dari jiwa yangkotor, adapun kata yang bersih merupakan cerminan jiwa yang
bersih. Pesan kotor dalam tataran aplikasi sangat banyak ditemukan, bisa dalam
bentuk obrolan jorok, tampilan porno, cerita kotor, lagu yang mengumbar nafsu,
tulisan kotor, dan sebagainya. Berdasarkan prinsip ini, maka berlaku kaidah
bahwa semakin banyak pesan yang terakses, maka semakin besar juga dosa yang
ditanggung oleh orang yang menyebarkan dan menerima pesan kotor seperti ini.
b) Memberikan
motivasi agar selalu berkata yang baik; adapun Rasulullah memberikan motivasi
kepad orang yang berkata baik dengan berbagai cara:
a. Menyampaikan
kabar gembira kepada orang yang selalu nerkata baik dan mewanti-wanti
orang-orang sembarangan mengeluarkan pernyataan. (zikir)
b. Berkata
yang baik menyebabkan masuk surge dan mendapatkan tempat yang baik disana.
c. Berkata
baik dikategorikan memberi sedekah atau pengganti pemberi sedekah.
d. Islam
identik dengan ucapan yang baik.
3.
Prinsip Kejujuran
Lisan bisa
membunuh karakter seseorang, bisa merusak hubungan suami istri, kaum kerabat,
bahkan bisa menyebabkan pertempuran darah. Kejujuran dalam menyampaikan pesan
adalah prinsip mendasar dalam komunikasi. Tidak tegaknya prinsip ini akan fatal
akibatnta dalam kehidupan manusia. Diantara bentuk kejujuran dalam komunikasi adalah:
a) Tidak
memutarbalikan fakta; memutar balikan fakta adalah fitnah yang membuat keruh
suasana dan menimbulakn ketidakharmonisan hubungan.
b) Tidak
berdusta; dusta berate memanipulasi informaasi sehingga pesan tidak sampai
sebagaimana mestinya.
4.
Prinsip Keberhasilan
Pesan yang baik akan mendatangkan kenyamanan psikologi
bagi yang menerimanya, sedangkan pesan-pesan sarkastis, jorok, berdarah-darah,
pertengkarang, perselingkuhan, adu domba, gosip, umpatan, dan sejenisnya akan
berdampak padakeruhnya hati. Prinsip kebersihan sangat kental
dalam A;-Qur’an ketika nebgungkapkan tentang hubungan suami istri, Al-Qur’an
mengambarkan dengan bahasa yang indahm santun, dan penuh makna. Dan menyampaikan
kata-kata yang memberikan harapan kepada seseorang adalah lebih baik daripada
kata-kata yang membuat pesimis. Diantraa tujuan komunikasi adalah memberikan
kenyamanan psikologis kepada orang yang mendengarkan.
5.
Prinsip Positiif
Pesan positif
sangat berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang dalam kondisi apa pun dia berada.
Seorang komunikator yang sering mengirim pesan positif kepada komunkan akan
menyimpan modal yang banyak untuk berbuat yag positif. Motivasi adakah pesan
positif; pesan yang diungkapkan dengan bahasa yang penuh optimis membangkitkan
semangat untuk melakukan perubahan, menyampiakan pesan dengan nada optimis
adalah langkah menuju kemenangan. Optimisme yang dibangun oleh seseorang
menyebabkannya bergarah untuk
menggapainya. Optimisme juga adalah langkah awal melangkah menuju surga.
Rasulullah mengatakan bahwa kalau seseorang berdoa meminta surge, jangan
meminta surge yang sekadarnya, tetapi mintalah surge yang paling mewah, yaitu
firdaus.
6.
Prinsip Paket (Hati, Lisan, dan Perbuatan)
Manusia adalah
makhluk yang diciptakan Allah dalam satu paket lengkap. Ada unsure jiwa dan
unsur raga. Gerak raga dalam konsep Islam dipengaruhi secara kuat oleh hati
atau jiwa artinya lisan akan berbicara yang baik manakala hatinya baik, dan
lisan tidak akan mampu berbicara dengan baik dan lancar tanpa kendali dari
jiwanya, yang diucapkannya akan terasa hambar. Konsentarsi hati, kata dan
perbuaran adalah ciri manusia sukses, Allah tidak menyukai inkosentrasi,
manusia secara umum juga memandang bahwa inkonsistensi adalah cacat yang
membuat nilai seseorang menjadi berkurang. Inkosistensi adalah cirri
kemunafikan. Ciri utama kemunafikan ada empat:
a)
Tidak
amanah,yaitu ketidak sesuaian antara sumpah yang diucapakan dengan realisasi
dilapangan;
b)
Suka berbohong;
tidak sesuai antara isi yang terkandung didalam hati dengan apa yang diucapkan
oleh lisan;
c)
Ingkar janji;
ketidaksesuaian antara jannji yang diucapkan dengan realisasi dilapangan;
d)
Tidak
sportif;ketika terjadi perselisihan berusaha untuk mendzalimi pihak yang tidak
sepakat dengan sikapnya.
7.
Prinsip Dua Telinga Satu Mata
Menceritakan
kembali semua yang didengar adalah tanda kecerobohan seseorang. Tidak semua
informasi yang sampai kepada seseorang diphami secara benar, atau dipahami
secara benar tetapi beritanya tidak benar, atau beritanya benar tetapi tidak
layak dikonsumsi oleh public. Menceritakan kembali semua yang didengar akan
beresiko memiliki tingkat kesalahan yang benar. Didalam istilah agama disebut
dengan dosa (itsm).“Dari Abu hurairah. Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: ‘cukup
dosabagi seseorang untuk menyampaikan semua yang dia dengar’”.
Isyarat agar
kita berhati—hati dalam berbicara dan banyak mendengar adalah pada struktur
fisik kita ynag diciptakan dengan dua telinga dan satu mulut. Setelah informasi
ditangkap oleh telinga, informasi tersebut disaring oleh perangkat akal dan
sebelum dikeluarkan oleh lisan melalui mulut, lisan kita dikawal oleh gigi-gigi
kita yang jumlahnya 32 itu. Orang yang
cerdas adalah orang yang mampu memilah-milah informasi dan hanya mengambil yang
terbaik dari infomasi yang diterima. Dan Q.S. Az-Zumar (39): 17-18.
8.
Prinsip Pengawasan
Prinsip
pengawasan muncul dari kepercayaan mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar, Maha Malihat, dan Maha Mnegetahui. Selain itu, mereka juga meyakini
bahwa seriap kata yang diucapkan akan dicatat oleh malaikat pencatat. Terdapat
dalam Al-Quran Surah Qaf (50) ayaut 16-18. Prinsip pengawasan ini akan membuat
orang selalu merasa diperhatikan dan dipantau. Orang yang selalu merasa
dipantau biasanya lebih hati-hati dalam engeluarkan statemen.
9.
Prinsip Selektivitas dan Validitas
Berbicara dengan
data dan informasi akurat adalah salah satu ciri pribadi berkualitas. Selain
menambah kredibilitas, informasi yang akurat menghindarkan kita jatuh kepada
kesalahan yang berujung kepada penyesalan. Prinsip selektivitas dan validitas
dalam komunikasi Islam bukan hanya bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi
komunikan disunia ini, tetapi tujuan utama mereka adalah agar bisa
mempertanggungjawabkan apa yang mereka kemukakan pada saat diminta pertanggung
jawabannya di akhirat.
10.
Prinsip Saling mempengaruhi
Komunkais
antarmanusia merupakan aktivittas menyampaikan dan menerima pesan dari dan
kepada orang lain. Saat berkomunikasi komunikasi, proses pengaruh memengaruhi
terjadi. Komunikasi juga bertujuan untuk saling mengenal, berhubungan, bermain,
saling membantu, berbagi informasi, mengembangkan gagasan, memecahkan masalah,
meningkatkan produktivitas, membangkitkan semangat kerja, meyakinkan,
menghibur, mengukuhkan status, membius, dan menciptakan rasa persatuan.
Terkadang komunikasi juga dipakai untuk saking mengadu domba, melemahkan
semangat, meruntuhkan status, membuat sedih orang dan membuat orang terjerumus
keduia hitam.
Muara semua
tujuan komuniasi adalah saling mempengaruhi, maka membangun komunikasi yang
bertujuan untuk menciptakan suasana yang sehat adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari Islam. Pengaruh pesan tersebut tidak hanya sesaat, tetapi
kadang-kadang kekal sepanjang hidup komunikan. Diantara bentuk strategis
kominikasi adalah:
a)
Dapat mengubah
pendapat orang lain; mengubah pandangan lain bukanlah pekerjaan mudah, tetapi
dengan terjadinya proses tukar-menukar pendapat, hal tersebut dapat dilakukan.
Diantara kekuatan bahasa atau pesan itu adalah kemampuanya “Membius” lawan
bicara. Seni menyampaikan pesan disebut oleh Nabi sebagai sihir karena ia bisa
mengalihkan perhatian pendengaran kepada makna yang diinginkan oleh pembicara,
meski pun keliru. Jika pesan yang disampaikan membuat orang tertarik menerima
pesan yang keliru, maka dia enjadi tercela.
b)
Menjadi factor
yang menentikan baik beruknya manusia; saat berinterasi manusia hanya
dihadapkan pada dua pilihan, memengaruhi atau dioengaruhi. Untuk menghindari
pengaruh negative, sebaiknya kita tidak bermesraan dengan orang-orang yang
dapat merusak perilakuu kita.
11.
Prinsip Keseimbangan Berita (Keadilan)
Informasi yang
seimbang akan membuat keputusan menjadi akurat. Prinsip perimbangan dalam
menyerap informasi sebelum memberikan sikap adalah kehausan. Dengan prinsip
ini, inforasi yang kita teria akan lebih akurat, karena pihak yang sedang berselisih
kadang-kadang memberikan informasi secara emosiaonal dan kadang-kadang
berlebihan. Kita harus menampilkan semua fakta dan sudut pandang yang relevan
dari masalah yang diberitakan. Kita harus bersifat netral serta tidak memihak.
12.
Prinsip Privasi
Setiap orang
memiliki ruang privasi yang tidak boleh diungkap dopentas public, begitu juga
dengan organisani, lembaga, dan seterusnya. Membocorkan rahasia sama dengan
menelanjangi orang, organisai dan lembaga dan membuat mereka malu. Allah
melarang orang beriman untuk mecari-cari informasi tentang masalah yang masuk
dalam ruang privasi. Istilah yang dipakai oleh Al-Qur’an adalah kata
“tajassus”.
Diantara indicator
sebauh informasi tidak untuk dikonsumsi public adalah bahasa tubuh dari orang
yang menyampaikan pesan. Jika dia tidak mau menyampaikannya didepan forum,
kemudian ketika menyampaikan dia terlihat menoleh kekanan dan kekiri. Dianta
masalah yang tidak boleh dibuka didepan umum adalah masalah keretakan rumah
tangga. Islam mengarahkan kaum Muslimin agar menyelesaikan permasalahan yang
terjadi dengan melibatkan pihak yang sangat terbatas. Melanggar masalah privasi
seperti ini didalam Islam masuk dalam status pelanggaran hak-hak asasi manusia,
yaitu melakukan pencemaran nama baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar