KONDISI
MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT KOTA SINGKAWANG BAGIAN SINGKAWANG TENGAH SEI WIE BTN AGUNG LESTARI 3
MATA
KULIAH SEJARAH DAKWAH Dr. H. HARJANI HEFNI, Lc., MA
BELI
HANDANI 1143210017 BIMBINGAN KONSELING ISLAM III A
FAKULTAS
USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
Jumlah penduduk yang tinggal di
komplek ini berjumlah kurang lebih 100 KK, dan yang beragama Protestan 2 KK,
Konghucu 8 KK, 1 KK beragama
Khatolik
dan sisanya beragama Islam. Di kompleks ini terdapat masjid di tengah komplek yang bernama Masjid Al-Ikhwan. Sedangkan tempat beribadah lainya hanya ada ditengah kota
bersama jamaat lainya, tetapi untuk yang beragama Konghucu biasanya memiliki
tempat beribadah didepan rumah mereka seperti masyarakat Konghucu lainya.
Btn
Agung Lestari 3 adalah Komplek dimana saya tinggal dari saya berusia kurang
lebih 4 tahun sampai sekarang. Jika dilihat dari sector keagamaan di lingkungan
tersebut, pada zaman Rasulullah SAW sebelum beliau hadir keagamaan penduduk setempat
sangatlah memprihatinkan. Banyak sekali masyarakat yang menyembah berhala dan
tidak peduli dengan aturan agama.
Itulah
sedikit gambaran tentag masa sebelum Islam hadir. Sekarang, misalnya ditempat
saya tinggal dilihat dari pemuka agama. Banyak juga yang menjadi pemuka agama
dan mayoritas dari penduduk yang beragama Islam dibandingkan non Islam. Untuk
soal ibadah, misalkan sholat berjamaah di masjid. Untuk soal ini dalam sholat
lima waktu bermacam-macam jumlah yang berjamaah. Misalkan sholat Isya dan
Magrib, jamaah yang datang jumlahnya cukup ramai karna masyarakat dilingkungan ini
mayoritas adalah pekerja kantoran dan
jarang saat jam kerja di lingkungan Btn. Pada saat menjelang Magrib masyarakat
baru sampai dirumah masing-masing dan pergi sholat berjamaah di masjid tetapi
ada juga yang tidak datang karna kelelahan.
Û Agama
Tetapi
pada umumnya hal seperti ini terjadi dilingkungan mana pun. Khususnya
dilingkungan tempat tinggal saya. Untuk sholat Subuh, Zhuhur dan Ashar karna
kebanyak masyarakat atau orang tua disini adalah pekerja kantor, sedangkan
anak-anak kebanyakan bermain. Sama
halnya dengan orang tuanya pada saaat sholat Magrib dan Isya dimasjid ramai.
Untuk
pembayaran Zakat di komplek saya, masyarakat setempat sadar akan kewajiban
mereka tersebut. Tak hal, dan tak lupa. Pada saat bulan ramadhan pastinya I
masjid adanya penyaluran zakat fitrah.
Untuk
sholat sunah, di tempat saya tinggal. Setiap hari minggu pasti ada shalat Dhuha
berjamaah di masjid kami setiap hari minggu. Dan sebelumnya masyarakat setempat
melakukan kegiatan senam dan gootong royong lainnya. Untuk shalat gerhana
berjamah biasanya dilakukan oleh masyarakat, dan sebelumnya di infokan ulu ke
masyarakata setempat.
Paa
pengembangan remaja, disini ada namanya KURMA (Kuliah Untuk Remaja Masjid
Al-Ikhwan / Kuliah Untuk Remaja Menjelang Azan). Disini remaja diajarkan
menghafal surah-surah penek,, mengaji, menyanyikan lagu khusunya menghafal
suatu ajaran. Dan untuk anak-anak juga ada TPA, tetapi sekarang kedua hal itu
aga menghilang atau samar-samar. Karena pergaulan remaja saat ini sangat
memprihatinkan dan mereka lebih senang dengan teman-teman baru mereka yang
mengajak mereka berkumpul ria dan melakukan entah apa saja.
Contohnya;
untuk remaja lelaki I lingkungan ini, kkarena mereka berkumpul pun bukan hanya
dengan anak-anak yang ada dikompleks ini tetapi ada juga anak-anak dari kampong
lain yang mengajak mereka tetpi melakukan hal-hal aneh di kampong kami seperti
di Pos Kamling
Û Sosial
Manusia
adalah makhluk sosial yang sangat tergantung pada orang lain. Seperti halnya
makanan yang didapat adalah ikan dari nelayan, beras dari petani, sayuran dari
orang menanmanya (petani sayur), dan sebagainya.
Seperti
halnya makhluk yang beragama, bahwa adab sosial sesama makhluk, sesama manusia
juga ada adabnya. Untuk hal yang kita
singgung dalam lingkungan tempat tinggal saya, jika berbicara tentang agama
dan kesosialan masyarakat beragama. Toleransi yang dimiliki oleh penduduk
disini sangat kuat dan solidaritas mereka juga terjaga antara sesama penduduk
dan maupun masyarakat beragama. Misalnya salah satu tetangga kita meninggal,
penduduk disini langsung cepat mengurus maupun simpati kepada keluarga yang
ditinggalkan. Sesama muslim untuk prosesnya pastinya sesuai dengan syariat
Islam dan rasa simpati yang dimiliki oleh masyarakat tinggi dan pastinya mereka
berfikir bahwa mereka juga telah kehilangan salah satu keluarga mereka. Dan
untuk orang yang non Islam mereka juga memiliki perasaan yang sama seperti
muslim lainnya. Yang beranggapan bahwa teleh kehilangan keluarga mereka.
Untuk
orang yang berbeda agama, pada saat mereka kehilangan salah satu anggota
keluarganya. Masyarakat yang Muslim juga merasa kehilangan, untuk rasa simpati
dan memberi semangat untuk orang yang ditinggalkan sama halnya yang terjadi seperti
saat Muslim kehilangan keluarganya. Tetapi untuk proses dimana kita tidak tahu
atau tidak boleh masuk kedalam nya saat prose sembahyang mereka dan cara
mereka, tetapi kita paham dan menghormati agama atau cara agamanya tersebut.
Contoh
lain pada saat Idul Adha di tempat ini, untuk proses qurban, namapak sekali
kerja sama dan semangat masyarakat setempat. Tidak hanya orang Islam saja yang
merasakan hal seperti ini tetapi orang non Islam (Kristen Protestan, Khatolik,
Budha, dan Konghuchu), mereka ikut serta saat umat Islam bahagia di hari raya
Idul Adha, dan mereka dapat bagian karna ikut serta dalam kegiatan ini.
Û Ekonomi
Dilihat
dari ekonomi penduduk di lingkungan ini, sangat bermacam-macam. Ada yang
berdagang, petani, kepala lurah, karyawan kantor kota, guru, ibu rumah tangga,
pemotong rumput, da’I, pencari ikan, pegawai swasta, buruh bangunan, anggota
dewan daerah, karyawa rumah sakit umum, karyawan rumah sakit jiwa, tentara,
polisi, penjahit, pengantar air gallon, menteri, peternak maupun pengasuh
anak-anak.
Dari
semua pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat, dapat disimpulkan bahwa mereka
adalah orang yang sibuk.
Jika
dilihat dari ekonomi atau pekerjaan yang diduduki oleh penduduk setemapat
pastinya dapat dilihat. Yang pastinya orang yang terdidik pada masa mudanya dan
sekarang anak-anak mereka, menempuh pendidikan yang bervariasi, ada yang terjun
ke dunia pendidikan, ppolisi, tentara, konselor, sosiolog, menejemen, dan
lain-lain.
Û Pendidikan
Yang
pastinya dalam menenpuh pendidikan ini, mereka tidak hanya ada didalam pulau
tetapi diluar pulau. Tetapi untuk ke luar Negara belum ada.
Û Politik
Politik
didalam komplek yang paling melekat adalah RT. Disini jika pemilihan kepala RT
tidaklah terlalu ribet dan menyulitkan. Yang pastinya disini, masyarakat bermusyawarah
untuk RT yang diganti dan mengantikan. Sekarang pun masyarakat
setempat menghargai dan menghormati satu denganyang lainnya dan mereka tidak
mementingkan jabatan mereka yang ada tetapi rasa kekaluargaanlah yang sangat
dijunjung tinggi.
Dan pada saat pemilihan kepala daerah maupun
pemimpin dinegri ini, untuk orang-orang yang memilih pastinya memilih dengan harapan
dan keinginan mereka.
Û Budaya
Kebudayaan di lingkung ini sangat beragam, karena
suku masyarakat dilingkungan ini bermacam-macam, mulai dari jawa (Barat, Timur,
Tengah), Sulawesi (Bugis, Ambom), Melayu, Tiongwha (China), Ambon,
Batak, Urai, Konghucu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar