Senin, 09 November 2015

KONDISI MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT KOTA SINGKAWANG BAGIAN SINGKAWANG TENGAH SEI WIE BTN AGUNG LESTARI 3



KONDISI MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT KOTA SINGKAWANG BAGIAN SINGKAWANG TENGAH  SEI WIE BTN AGUNG LESTARI 3
MATA KULIAH SEJARAH DAKWAH Dr. H. HARJANI HEFNI, Lc., MA
BELI HANDANI 1143210017 BIMBINGAN KONSELING ISLAM III A
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

Jumlah penduduk yang tinggal di komplek ini berjumlah kurang lebih 100 KK, dan yang beragama Protestan 2 KK, Konghucu 8 KK, 1 KK beragama Khatolik dan sisanya beragama Islam. Di kompleks ini terdapat masjid di tengah komplek yang bernama Masjid Al-Ikhwan. Sedangkan tempat beribadah lainya hanya ada ditengah kota bersama jamaat lainya, tetapi untuk yang beragama Konghucu biasanya memiliki tempat beribadah didepan rumah mereka seperti masyarakat Konghucu lainya.
Btn Agung Lestari 3 adalah Komplek dimana saya tinggal dari saya berusia kurang lebih 4 tahun sampai sekarang. Jika dilihat dari sector keagamaan di lingkungan tersebut, pada zaman Rasulullah SAW sebelum beliau hadir keagamaan penduduk setempat sangatlah memprihatinkan. Banyak sekali masyarakat yang menyembah berhala dan tidak peduli dengan aturan agama.
Itulah sedikit gambaran tentag masa sebelum Islam hadir. Sekarang, misalnya ditempat saya tinggal dilihat dari pemuka agama. Banyak juga yang menjadi pemuka agama dan mayoritas dari penduduk yang beragama Islam dibandingkan non Islam. Untuk soal ibadah, misalkan sholat berjamaah di masjid. Untuk soal ini dalam sholat lima waktu bermacam-macam jumlah yang berjamaah. Misalkan sholat Isya dan Magrib, jamaah yang datang jumlahnya cukup ramai karna masyarakat dilingkungan ini mayoritas  adalah pekerja kantoran dan jarang saat jam kerja di lingkungan Btn. Pada saat menjelang Magrib masyarakat baru sampai dirumah masing-masing dan pergi sholat berjamaah di masjid tetapi ada juga yang tidak datang karna kelelahan.
Û    Agama
Tetapi pada umumnya hal seperti ini terjadi dilingkungan mana pun. Khususnya dilingkungan tempat tinggal saya. Untuk sholat Subuh, Zhuhur dan Ashar karna kebanyak masyarakat atau orang tua disini adalah pekerja kantor, sedangkan anak-anak kebanyakan  bermain. Sama halnya dengan orang tuanya pada saaat sholat Magrib dan Isya dimasjid ramai.
Untuk pembayaran Zakat di komplek saya, masyarakat setempat sadar akan kewajiban mereka tersebut. Tak hal, dan tak lupa. Pada saat bulan ramadhan pastinya I masjid adanya penyaluran zakat fitrah.
Untuk sholat sunah, di tempat saya tinggal. Setiap hari minggu pasti ada shalat Dhuha berjamaah di masjid kami setiap hari minggu. Dan sebelumnya masyarakat setempat melakukan kegiatan senam dan gootong royong lainnya. Untuk shalat gerhana berjamah biasanya dilakukan oleh masyarakat, dan sebelumnya di infokan ulu ke masyarakata setempat.
Paa pengembangan remaja, disini ada namanya KURMA (Kuliah Untuk Remaja Masjid Al-Ikhwan / Kuliah Untuk Remaja Menjelang Azan). Disini remaja diajarkan menghafal surah-surah penek,, mengaji, menyanyikan lagu khusunya menghafal suatu ajaran. Dan untuk anak-anak juga ada TPA, tetapi sekarang kedua hal itu aga menghilang atau samar-samar. Karena pergaulan remaja saat ini sangat memprihatinkan dan mereka lebih senang dengan teman-teman baru mereka yang mengajak mereka berkumpul ria dan melakukan entah apa saja.
Contohnya; untuk remaja lelaki I lingkungan ini, kkarena mereka berkumpul pun bukan hanya dengan anak-anak yang ada dikompleks ini tetapi ada juga anak-anak dari kampong lain yang mengajak mereka tetpi melakukan hal-hal aneh di kampong kami seperti di Pos Kamling
Û    Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang sangat tergantung pada orang lain. Seperti halnya makanan yang didapat adalah ikan dari nelayan, beras dari petani, sayuran dari orang menanmanya (petani sayur), dan sebagainya.
Seperti halnya makhluk yang beragama, bahwa adab sosial sesama makhluk, sesama manusia juga ada adabnya. Untuk hal yang kita  singgung dalam lingkungan tempat tinggal saya, jika berbicara tentang agama dan kesosialan masyarakat beragama. Toleransi yang dimiliki oleh penduduk disini sangat kuat dan solidaritas mereka juga terjaga antara sesama penduduk dan maupun masyarakat beragama. Misalnya salah satu tetangga kita meninggal, penduduk disini langsung cepat mengurus maupun simpati kepada keluarga yang ditinggalkan. Sesama muslim untuk prosesnya pastinya sesuai dengan syariat Islam dan rasa simpati yang dimiliki oleh masyarakat tinggi dan pastinya mereka berfikir bahwa mereka juga telah kehilangan salah satu keluarga mereka. Dan untuk orang yang non Islam mereka juga memiliki perasaan yang sama seperti muslim lainnya. Yang beranggapan bahwa teleh kehilangan keluarga mereka.
Untuk orang yang berbeda agama, pada saat mereka kehilangan salah satu anggota keluarganya. Masyarakat yang Muslim juga merasa kehilangan, untuk rasa simpati dan memberi semangat untuk orang yang ditinggalkan sama halnya yang terjadi seperti saat Muslim kehilangan keluarganya. Tetapi untuk proses dimana kita tidak tahu atau tidak boleh masuk kedalam nya saat prose sembahyang mereka dan cara mereka, tetapi kita paham dan menghormati agama atau cara agamanya tersebut.
Contoh lain pada saat Idul Adha di tempat ini, untuk proses qurban, namapak sekali kerja sama dan semangat masyarakat setempat. Tidak hanya orang Islam saja yang merasakan hal seperti ini tetapi orang non Islam (Kristen Protestan, Khatolik, Budha, dan Konghuchu), mereka ikut serta saat umat Islam bahagia di hari raya Idul Adha, dan mereka dapat bagian karna ikut serta dalam kegiatan ini.
Û    Ekonomi
Dilihat dari ekonomi penduduk di lingkungan ini, sangat bermacam-macam. Ada yang berdagang, petani, kepala lurah, karyawan kantor kota, guru, ibu rumah tangga, pemotong rumput, da’I, pencari ikan, pegawai swasta, buruh bangunan, anggota dewan daerah, karyawa rumah sakit umum, karyawan rumah sakit jiwa, tentara, polisi, penjahit, pengantar air gallon, menteri, peternak maupun pengasuh anak-anak.
Dari semua pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat, dapat disimpulkan bahwa mereka adalah orang yang sibuk.  
Jika dilihat dari ekonomi atau pekerjaan yang diduduki oleh penduduk setemapat pastinya dapat dilihat. Yang pastinya orang yang terdidik pada masa mudanya dan sekarang anak-anak mereka, menempuh pendidikan yang bervariasi, ada yang terjun ke dunia pendidikan, ppolisi, tentara, konselor, sosiolog, menejemen, dan lain-lain.
Û    Pendidikan
Yang pastinya dalam menenpuh pendidikan ini, mereka tidak hanya ada didalam pulau tetapi diluar pulau. Tetapi untuk ke luar Negara belum ada.
Û    Politik
Politik didalam komplek yang paling melekat adalah RT. Disini jika pemilihan kepala RT tidaklah terlalu ribet dan menyulitkan. Yang pastinya disini, masyarakat bermusyawarah untuk RT yang diganti dan mengantikan. Sekarang pun masyarakat setempat menghargai dan menghormati satu denganyang lainnya dan mereka tidak mementingkan jabatan mereka yang ada tetapi rasa kekaluargaanlah yang sangat dijunjung tinggi.
Dan pada saat pemilihan kepala daerah maupun pemimpin dinegri ini, untuk orang-orang yang memilih pastinya memilih dengan harapan dan keinginan mereka.
Û    Budaya
Kebudayaan di lingkung ini sangat beragam, karena suku masyarakat dilingkungan ini bermacam-macam, mulai dari jawa (Barat, Timur, Tengah), Sulawesi (Bugis, Ambom), Melayu, Tiongwha (China),  Ambon, Batak, Urai, Konghucu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar