Lanjutan
Ilmu Komunikasi Islam
By:
Beli Handani
BAB
IV [Istilah-istilah Komunikasi dalam Al-Qur’an dan Hadist]
A.
Pendahuluan
Disini penulis mengelompokkan
empat jeni pesan, pertama jenis pesan. Kedua kekuatan pesan, ketiga metode
menyampaikan pesan, dan keempat manfaat pesan. Dari pengelompokan diatas dapat
kkita susun baha jenis pesan adalah lafadz, qaul, kalam, dan nuthq. Naba’,
kkhabar dan hadis masuk kedalam kategori kekuatan pesan. Adapaun hiwar, jidal,
bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawasi, tabligh,
irsyad termsuk metode menyampaikan peasan. Hasil dari penyampaian dengan
metode-metode diatas akan berdampak kepada manfaat pesan.
B.
Jenis Pesan
Pesan adalah
seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Menurut Deddy
Mulyana pesan adalah seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Didalam KBBI pesan adalah
amanat yang disampaikan lewat orang lain, perintah, atau nasihat yang tidak
langsung atau memuali perantaraan.
Simbol bahsa verbal
adalah kata, baik yang terucap maupun yang tertulis. Adapun nonvebal adalah
pesan nonlinguistik yang diisyaratkan oleh anggota tubuh untuk menunjukkan
sikap dan penampilan.
1.
Pesan Verbal
Ada tiga istila dalam Al-Qur’an yaitu, lafdz, qaul, dan
kalimat.
a)
Lafdz
Makna dalam bahasa arab, kata lafadz adalah melempar. Dan
disebut lafdz karena bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau
simbol yang kita lemapar dari mulut. Lafdz juga dapat dipahami sebagai pesan
paling sederhana yang keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami maknanya.
b)
Qaul
Dalam bahasa Indonesia qaul artinya kata. Menurut Ibnu
Mandzur qaul adalah lafdz yang diucapkan oleh lisan baik maknanya sempurna
ataupun tidak. Maknanya bisa dikatakan bahwa qaul adalah kata atau bisa juga
kalimat. Qaul, selain mengandung makna juga ucapan yang diucapkan oleh
pembicara adalah karena keinginanya sendiri.
Qaul dalam Al-Qur’an maksudnya didalam Al-Qur’an cukup banyak
ditemukan ayat yang menggunakan istilah qaul.
1)
Qaulan Ma’rufan adalah lafdz atau ungkapan yang baik, ramah, tidak kasar, tidak menyinggung
perasaan orang, tidak kotor, dan tidak mengundang nafsu orang yang
mendengarkannya untuk berbuat jahat. Qaulan Ma’rupan terdapat didalam Q.S.
Al-Baqarah (2): 235.
2)
Qaulan Kariman adalah perkataan atau ungkapan yang indahdan penuh dengan adab sehingga
orang yang diajak bicara merasa bahagia, dihormati, dan dimuliakan. Qaulan
Kariman didalam Al-Qur’an terdapat dalam di Q.S. Al-Israa (17): 23.
3)
Qaulan maysuran adalah yang menyenangkan, memberikan harapan kepada orang
dan tidak menutup peluang mereka untuk mendapatkan kebaikan. Dan pda ungkapn
ini bisa berupa janji dan penolakan secara halus. Qaulan Maysuran terdapat
dalam Q.S. Al-Israa (17): 28.
4)
Qaulan Balighan adalah perkataan atau ungkapan yang samapai kepada
maksud, berpengaruh dan berbekas kepada jiwa. Uangkapan ini terdapat dalam Q.S.
An-Nisa (4): 63.
5)
Qaulan Layinan adalah ungpan yang lemah lembut, cara berkomunikasi secara lunak, tidak
memvonis, ,emegingatkan tentang sesuatu yang disepakati seperti kematian, dan
memnaggilnya dengan panggilan yang disukai. Qaulan Layinan merupakan strategi
untuk menakhlukan hati yang keras dengan perkataan yang lemah lembut. Ungkapan
ini terdapat didalam Q.S. Thaha (20):44.
6)
Qaulan Sadidan adalah perkataan atau ungkapan yang benar. Ungkapan ini terdapat didalam
Q.S. An-Nisa (4): 9 dan Q.S. Al-Ahzab (33): 70-71.
7)
Qaulan Tsaqilan adalah perkataan yang berat. Berat dalam arti segi makna.
Misalnya makan Al-Qur’an, Al-Hadist dan peribahasa yang perlu waktu untuk
memahaminya. Ungkap ini terdapat dalam Q.S. Al-Muzzammil (73): 5.
8)
Qaulan Adziman adalah perkataan yang besar. Besar maksudnya menimbulkan dampak kerusakan
yang besar buat orang yang mengucapkannya dan bagi orang yang menerima dan
mengonsumsinya. Ungkapan ini disebutkan dalam Q.S. Al-Israa (17): 40.
9)
Ahsanul Qaulan adalah ungkapan atau perkataan yang paling baik, perkataan ini adalah seruan
untuk beriman kepada Allah, beramal Saleh, dan menyatakan diri sebagai seorang
yang tunduk dengan aturan Allah SWT. Ungkapan inin terdaat didalam Q.S.
Fushshilat (41): 33.
Dari kesembilan qaulan diatas adalah sifat yang di
gandeng Allah yang mengisyaratkan bahwa pesan yang diungkapkan lewat simbol
kata memiliki kekuatan dasyat pada diri komunikasi dan memiliki efek psikologis
bagi mereka.
c)
Kalimat
Dalam bahasa
Arabkalimat adalah senyawa dari dua unsur, yaitu Lafdz dan Ifadah. Ifadah
artinya mengandung makna. Jadi, kalimat adalah susuan lafdz yang mengandung
makna sempurna. Cakupan kalimat lebih besar atau luas dari pada qaul.
Kalimat dalam
Al-Qur’an;
1)
Kalimatullah adalah kalimat Allah,
kalimatullah jiga memiliki arti agama Allah, hukum allah, Syariat allah dan
segala hal yang bersumber dari allah baik perintah maupun larangan. Istilah ini
dapat ditemukan di Al-Qur’an dalam Q.S. At-Taubah (9) ayat 40.
2)
Kalimat Alladzina Kafaru adalah kalamat orang-orang yang mengingkari kebenaran. Ungkapan ini terdapat didalam
Al-Qur’an Q.S. At-Taubah (9) ayat 40.
3)
Kalimatun Sawa’ secara bahasa
artinya kalimat yang sama. Dan Imam Thabari mengatakan bahwa kalimatun Sawa’
adalah kalimat yang adil, maksudnya yang berdiri ditengah dan disepakati oleh
kalangan intelektuak yang objektif dari hasil penelitian yang akurat tentang
sesuatuu. Kaliamtum Sawa’ adalah upaya untuk mencari titik temu
sebanyak-banyakknya, karena persamaan jauh lebiih banyak dari perbedaann.
4)
Kalimat Al-Kufr adalah kalimat yangg mengandung makna pengingkaran terhadap kebenaran, atau
mengandung unsur pelecehan terhadapnilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang
membawa nilai kebenaran. Ugkapan ini terdapat dalam Q.S. At-Taubah (9) ayat 74.
5)
Kalimat Al-Taqwa adalah kalimat yang berfungsi melindungi. Ungkapan ini disebutkan dalam Q.S.
Al-Fath (48) ayat 26.
6)
Kalimat Al-Thayyibah berasal dari kata thaba yang artinya enak, bersih, dan tumbuh. Ungkapan ini
disebutkan dalam Q.S. Imbran (14) ayat 24. Kalimat yang baik memiliki pengaruh
yang kuat serta menghunjam kedalam jiwa, selain itu kalimat Thayyibah juga enak
didengar, tiidak kotor, produktif dan menumbuhkan semangat orang yang
mendengarkannya untuk melakuakn pa yang dia dengar dan baca.
7)
Kalimat Al-Khabitsah adalah kalimat yang buruk, jelek, kotor, hina, rusak, dan rendah. Ungkapan ini
terdapat dalam Q.S. Imbran (14) ayat 26.
2.
Pesan Nonverbal.
Yang dibahas
didalam al-Qur’n termasuk dalam bahsa atau nonverbal adalah makna isyarat mata,
wajah, tangan, kaki, gerakan tubuh, bibir, kepala dan sebagainya. Bisa
dikatakan bahwa isyarat tentang pesan nonverbal dalam Al-Qur’an meliputi
isyarat dari ujung kepala sampai ujung kaki.
C.
Kekuatan Pesan
Pesan yang memiliki kekuatan serta
berdampak luas, dan pesan yang biasa saja, tidak terlalu berdampak besar, dan
kadang-kadang dianggap oleh pendengar atau pembacanya seperti angin lalu dan
bangai mana orang lain menanggapinya terganrung dari kekuatan dari pesan itu.
Kekuatan pesan didalam Al-Qur’an
memiliki pengaruh luas dan pesan tersebut salah satunya adalah naba’.
1.
Naba’
a)
Kata Naba’ dalam Al-Qur’an
Al-Naba’ didalam Q.S. An-Naba’ (79) ayat 2 artinya adalah berita, tetapi
bukan sekedar berita tetapi berita besar.
b)
Naba’ dan Urgensi Pesan
Didalam kitab Taj Al-‘Arus, kata Naba’ dan Khabar memiliki arti yang sama, tetapi sebagian yang
lain mengatakan bahwa keduanya berbeda. Al-Manawi mengatakan bahwa naba’
artinya khabar yang memiliki manfaat
yang besar yang bisa menghasilkan kulaitas berita sampai derajat
ilmu (akurat) atau ghalabat al-dzann
(kemungkinan benarnta lebih besar). Dan menurutnya bahwa naba bebas dari berita
yang dusta. Naba’ juga menyisaratkan makna bahwa berita yangg disebut dengan
naba’ aalah berita dari sumber utama kepada orang yang belm tahu tentang
informasi.
2.
Khabar
Khabar dalam bahasa Indonesia diartikan dengan kabar ataiu berita. Disatu
sisi khabar sama artinya dengan naba’. Ditempat yang lain sama artinya antara
khabar dan naba, tetapi disisi lain memiliki arti yang berbeda. Khabar adalah
berita yang dipindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri
sendiri dan mengandung dua kemungkinan, benar atau salah. Diantara ayat yang
mengandung akar kata khabar adalah Az-Zalzalah (99) ayat 4.
3.
Hadist
Menurut kamus bahasa Arab berarti berita
atau baru. Ungkapan ini disebut dalam Al-Qur’an dibebepa tempat, seperti
Q.S. Al-Kahf ayat 6, Q.S. Luqman ayat 6, Q.S. Az-Zumar ayat 23, Q.S. An-Najm
ayat 59, Q.S. Al-Wqi’ah ayat 81, Q.S. Al-Qalam ayat 44, Q.S. Yusuf ayat 111,
dan Q.S. At-Tahrim ayat 3. Makna kata Hadist menunjukan bahwa berita (hadis)
yang bersumber dari Allah tidak mungkin diragukan kebenarannya dan selalu up to
date. Hadis adalah berita baru yang biasanya bersumber dari orang yang membawa
berita.
Shidq dan Kadzib bisa terjadi
pada ketiga jenis pesa di atas, adapun sumber berita dari yang lain tetap tunduk
kepad kaidahh benar dan dusta.
-
Shidq artinya perkataannya diterima, karena antara pernyataan yang
dikeluarkan dengan realisasinya sama. (pernyataan benar).
-
Kadzib artinya adalah lawan dari Shidq, yaitu berita berasal dari sumber
tetapi sesuai dengan kenyataannya yang membaut orang yang mendengarkannya bisa
memercayainya meskipun kenyataanya adalah salah.
D.
Metode Menyampaikan Pesan
1.
Hiwar
Hiwar menurut bahasa artinya pembicaraan yang
berlangsung diantara dua orang atau lebih. Secara umum Hiwar adalah diskusi
yang berlangsung antara dua pihak atau lebih yang bertujuan lemuruskan
pandangan, manampilkan hujah, menetapkan kebenaran, menghilangkan subhah (keragu-raguan), dan
mengembalikan orang yang slah pemahamannya kepada kebenaran.
Kata hiwar banyak ditemukan didalam
Al-Qur’an Q.S. Al_kahfi (18) ayat 34. Inti dari Hiwar adalah saling membantu
diantara para pihak untuk mencari hakikat kebenaran. Hiwar adalah salah satu
metode dalam komunikasi yang sangat efektif untuk mencari solusi dari
perbedaan-perbedaan yang tidak bisa di hindarkan.
2.
Jidal
Jidal menurut bahasa berarti
memintal benang, jidal adalah upaya untuk merajut pendapat-pendapat yang
berseberangan seperti merajut benang-benang yang kusut. Kata jidal29 kali
disebutkan dalam Al-Qur’an.
Secara umum kata jidal mengandung
makna agak negatif, karena memiliki kecendrungan untuk memenangkan keinginannya
bukan untuk mencari kebenaran. Jidal adlah salah satu metode dalam komunikasi
untuk mempertahankan pendapat atau membuat pendapat yang kita yakini
kebenarannya unggul dibandingkan pendapat lainnya.
3.
Bayan
Kata bayan dalam jenisnya
disebutkanbanyak sekali dalam Al-Qur’an. Secara bahasa bayan artinya
menjelaskam tujuan dengan pilihan kata yang paling tepat. Al-Jurjani mengatakan
bahwa bayan artinya menjelaskan maksud kepada orang yang mendengar. Didalam
komunikasi yang paling utama adalah menjelaskan sesuatu sehingga apa yang
dikmaksudkan oleh pembicara dipahami secara jelas oleh pendengar.
4.
Tadzikir
Tadzikir berasal dari kata
dzakara yang berarti mengingat. Ketika bangun katanya menjadi
dzakkkara-tadzikir artinya berubah menjadi mengingatkan atau memberikan
peringatan. Kata tadzkir dan tadzakkur dalam berbagai bentuknya disebutkan
dibeberapa tempat di Al-Qur’an diantaranya didalam surah Al-an’am ayat 70,
Ar-Ra’d ayat 17, Ibrahim ayat 5, Thaha ayat 44, Fathir ayat 37, Az-zumar ayat
9, Ghafir ayat 13, Al-Dzariyat ayat 49, Al-Naziat ayat 35, Al-A’la ayat 9 dan
10, Al-Ghasyiyah ayat 21, dan Al-Fajr ayat 23. Kata yang banyak ditemui dalam
kata dzikr.
Ayat-ayat diatas juga memberikan
informasi kepada kita bahwa manusia memiliki kecendrungan lalai mengambil
peringatan dini dan lupa dengan hakikat diri, karena itu diperlukan orang yang
mengingatkan. Dengan adanya mengingatjan (muzakir), maka akan ada orang yang
dapat mengambil pelajaran atau peringatan (tadzakkur), dan akan melahirkan
orang-orang yang selalu zikir.
5.
Tabligh
Kata dasar tabligh adalah
balagha. Kata ini secara umum berarti selesai, berakhir atau sampai, yang bisa
digunakan untuk tempat, masa, atau sesuatu yang abstrak. Ketika bentuk kata
balagha menjadi ballaga artinya berubah menjadi menyampaikan. Ballagha berati
upaya dari seorang pembicara atau pemberi isyarat untuk menyampaikan peasan
atau maksud kepada pendengar atau orang yang diajak bicara.
Diantaranya tujuan
komunikasiadalah menyampaikan maksud dan keinginan kepada orang lain sehingga
maksud dan keinginan kita sampai dan dipahami sesuai dengan apa yang kita
maksudkan. Salah satu gelar yang melekat pada Nabi Muhammad SAW adalah
muballigh, kata ini menunjukkan tuga tabligh adalah melekat dengan beliau. Rasulullah
SAW sebagai mubaligh bertugas untuk menyampaikan pesan yang berupa wahyu dari
Allah SWT kepada seluruh dunia. Tugas beliau ini dituangkan didalam Al-Qur’an
disurah Al-maidah ayat 67.
6.
Tabsyir
Diantara metode menyampaikan
pesan adalah dengan tabsyir. Tabsyir berasal dari kata busyra dan bisyarah yang
artinya adalah bahagia dan gembira. Sedangkan kata tabsyir artinya adalah
menyampaikan kabar bahafia dan gembira. Busrya (kabar gembira) pada dasarnya
merupakan pesan khusus buat orang-orang yang sukses atau sedang menelusuri
jaln-jalan kesuksesan. Tujuan dari busyra adalah memberikan motivasi kepada
orang-orang yang baik agar bertahan dalam kebaikan atau semakin bersemangat
meningkatkan kualitas kebaikannya.
Metode ini membuat para sahabat
Nabi termotivasi untuk memanfaatkan segenap potensi yang mereka miliki untuk
berlomba-lomba melakukan kebaikan-kebaikan.
7.
Indzar
Salah satu metode
untuk menumbuhkan rasa takut kedalam hati manusia adalah indzar. Indzar secara
bahasa berarti menyampaikan pesan dengan cara mengingatkan yang bertujuan untuk
menumbuhan rasa tajut dan kehati-hatian, baikuntuk diri komunikator maaupun
komunikan. Indzar selalu terkait dengan mengingat orang untuk tidak melakukan
perbuatan yang merugikan mereka dimasa depannya, baik dunia maupun akhirat.
Metode yang
sering dipakai oleh Al-qur’an untuk menyampaikan indzar diantaranya adalah
dengan menampilkan kisah umat sebelum Nabi Muhammad yang dibinasakan oleh Allah
akibat keingkaran mereka terhadap perintah Allah. Tujuannya untuk mengingatkan
manusia agar tidak mengulangi perbuatan generasi terdahulu agar mereka tidak
mengalami seperti apa yang telah mereka alami. Metode ini berhasil menumbuhkan
kesadaran para sahabat Rasulullah untuk melakukan antisipasi terhadap perbuatan
yang akan merugikan mereka kedepan sekaligus menumbuhkan rasa takut untuk
melakukan pelanggaran hukum.
8.
Ta’aruf
Ta’aruf secara bahasa berasal
dari kata ‘arafa yang berarti tahu atau kenal. Tahu atau kenal disini artinya
mengetahui dan mengenal suatu dengan tanda-tanda yang membuatnya bisa
membedakan antara satu dengan lainnya. Ketika berubah menjadi ta’aruf, maka
kata ini bermakna saling mengetahui atau mengenal tanda-tanda atau ciri-ciri orang,
baik lewat nama, cara berbicara, watak dan karakter, dan berbagai aspek
lainnya. Karena saling mengenal adalah satu tuntutan hidup manusia sebagai
makhluk sosial.
9.
Tawashi
Tawashi berasal dari kata wasiat
yang secara bahasa artinya bersambung. Kata wasiat dalam Al-Qur’an secara umum
dapat dikategorikan dalam dua kelompok makan. Kelompok pertama, wasiat dalam
arti menyampaikan pesan berharga. Dan kedua, wasiat dalam arti menyampaikan
pesan terkait dengan harta.
Bentuk lain dari wasiat adalah
tawashi, yaitu saling memberikan wasiat dengan sesama. Tawashi adalah salah
satu bentuk komunikasi yang menghubungkan orang-orang terdekat dan orang-orang
khusus, sehingga terjalin suasana hati yang lebih dekat dan akrab. Saling
memberikan wasiat adalah salah satu perbuatan mulia yang mampu mendongkrak
kualitas hidup manusia. Tema tawashi secara garis besar adalh tentang kebenaran
tawashau bi al-haqq) dan ke-sabaran (tawashau bi al-shabr) dan sampaikan dengan
kelembuuutan dan kasih sayang (wa tawa-shau bi al-marhamah).
10. Nasihat
Nasihat menurut bahasa artinya
murni, jernih, bersih, tanpa noda. Menurut Ibnu Al-Atsir, nasihat merupakan
untaian kata yang diungkapkan buat orang yang diberi nasihat dengan harap-an
orang yang diberi nasihat bertambah
baik. Tujuan dibalik nsohat adalah agar orang yang mendapatkan nasihat dapat
mengambil manfaat dan memetik buahnya. Didalam nasihat ada nasihat ada suasana
keakraban dan kecintaan, dan oerasaan senasib, ada rasa empati.
Pemberian nasihat harus memiliki
kalimat yang mengesankan, memiliki waktu yang tepat, dan memiliki tempat yang
diberi nasihat. Nasihat adalah salah satu bentuk komunikasi yang berdampak
positif buat yang memberikan nasihat maupun yang diberi nasihat.pemberi nasihat
akan semakin dekat dengan allah dengan kata-kata yang diucapkannya, sedangkan
yang diberi nasihat akan mengubah sikap dan perilaku negatifnya sehingga
menjadi bersih kembali setelah sempat ternoda.
11. Irsyad
Irsyad berasal dari rasyada,
artinya mencari petunjuk ke jalan yang lurus lawan dari kata sesat. Irsyad
artinya proses membantu seorang dalam mengatasi permasalahan pribadinya dengan
mengarahkan dirinya untuk mengatasi masalah dirinya sendiri. Dari kedua maka
tersebut dapat dikatakan bahwa irsyad artinya ialah menunjukan jalan yang lurus
dan membimbing orang yang tersesat untuk kembali ke jalan yang lurus dengan
maksimalkan potensi yang ada pada orang yang dibimbing.
Irsyad didunia modern sudah
menjadi disiplin ilmu mandiri dan disebutkan dengan ilmu konseling. Dalam dunia
konseling, komunikasi tidak bisa dihondari, karena konseling tidak akan bisa
menghindari kontak antara konselor dan kliennya. Dapat dikatakan bahwa
komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya konseling.
12. Wa ‘dz atau
Mau’idzah
Al-Jurjani mendefenisikan wa’dz
sebagai al-tadzkir bi al-khair fima yariqqu lalu al-qalb (mengingatkan tentang
kebaikan yang membuat hati menjadi lembut). Pesan terbaik yang disampaikan
lewat metode wa’adz atau mau’idzah adalah tentang amr (perintah) Allah dan nahi
(larangan) Allah. Waadz atau mau’idzah adalah jenis komunikasi unag betujuan
untuk melunakan hati yang mendengarkannya. Lunaknya hati terefleksi pada
linangan air mata, goncangannya dada sat mendengar pesan, dan munculnya tekad
untuk berubah.
13. Idkhal Al-Surur
Membahagiakan orang lain adalah perintah Islam terhadap umatnya, baik
dengan kata maupun perbuatan. Membahagiakan orang lain dalam istilah Rasulullah
SAW disebut idkhal al-surur.banyak cara membahagiakan sesama, diantatranya
dengan mengucapkan selat atas kesuksesan yang diraih oleh teman, mengucapkan
belasungkawa dan turut berduka atas musibah yang menimpa saudara kita,
meringankan beban saudara kita, atau menebar senyum dan wajah ceria saat
bertemu, meringankan beban audara saat
kesusahan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar